Apa yang lo lakukan ketika berak?
A. Ngrokok
B. Ngalamun
C. Dengerin MP3
D. Nyanyi
E. Baca buku (ada gitu??? )
Gw yakin banyak dari pembaca milih opsi B. Momen-momen ketika feces keluar dari tubuh kita itu emang irreplaceable. Ada kenikmatan sendiri yang membuat kita bisa khusyuk dengan apa yang ada di pikiran kita. Bisa berfantasi, mikirin jalan keluar masalah lo, cari ide bisnis, flash back memory lo, atau ngalamun nggak jelas alias random.
Siang ini, pada peristiwa boker gw, gw sedang memaknai apa yang gw keluarin. Tatkala hajat itu telah keluar melalui dubur, gw gak peduli seberapa besar, kayak apa bentuknya, seberapa banyak, dan gimana baunya. Yang gw lakuin ya siram dan siram sampe ketika gw bernafas kembali udah gak bau dan keadaan kloset sudah steril.
Dan ketika ritual boker udah selesai, gw melanjutkan aktivitas gw kembali tanpa mengingat-ngingat bentuk, bau, volume, dan corak si feces. Secara, gw gak pengen liat juga.
Tahukah lo sob? Bahwa seperti itulah seharusnya kita memberi / sedekah. Tak perlu kita pikirkan berapa materi/ objek yang kita keluarkan. Kita juga tek perlu pusing memikirkan seperti apa bentuknya, dan gimana bau uang yang akan kita kasih (yakali lo cium duit dulu sebelum lo kasih ke pengemis). Dan setelah kita bersedekah, nggak perlu kita mengingat-ngingat "gw tadi sedekah berapa ya?". Yang harus kita pikirin adalah mudah-mudahan apa yang kita kasih bisa bermanfaat dan berkah bagi si penerima.
Dengan menerapkan ilmu boker, mungkin sedekah kita akan mencapai tingkat IKHLAS.
Kita selalu bisa belajar dari hal apa pun, termasuk dari hal yang menjijikan sekali pun. Mari kita terus belajar dari apa pun yang kita lihat, dengar, dan rasakan (bukan judul album) agar kita menjadi orang yang bijak. :)
A. Ngrokok
B. Ngalamun
C. Dengerin MP3
D. Nyanyi
E. Baca buku (ada gitu??? )
Gw yakin banyak dari pembaca milih opsi B. Momen-momen ketika feces keluar dari tubuh kita itu emang irreplaceable. Ada kenikmatan sendiri yang membuat kita bisa khusyuk dengan apa yang ada di pikiran kita. Bisa berfantasi, mikirin jalan keluar masalah lo, cari ide bisnis, flash back memory lo, atau ngalamun nggak jelas alias random.
Siang ini, pada peristiwa boker gw, gw sedang memaknai apa yang gw keluarin. Tatkala hajat itu telah keluar melalui dubur, gw gak peduli seberapa besar, kayak apa bentuknya, seberapa banyak, dan gimana baunya. Yang gw lakuin ya siram dan siram sampe ketika gw bernafas kembali udah gak bau dan keadaan kloset sudah steril.
Dan ketika ritual boker udah selesai, gw melanjutkan aktivitas gw kembali tanpa mengingat-ngingat bentuk, bau, volume, dan corak si feces. Secara, gw gak pengen liat juga.
Tahukah lo sob? Bahwa seperti itulah seharusnya kita memberi / sedekah. Tak perlu kita pikirkan berapa materi/ objek yang kita keluarkan. Kita juga tek perlu pusing memikirkan seperti apa bentuknya, dan gimana bau uang yang akan kita kasih (yakali lo cium duit dulu sebelum lo kasih ke pengemis). Dan setelah kita bersedekah, nggak perlu kita mengingat-ngingat "gw tadi sedekah berapa ya?". Yang harus kita pikirin adalah mudah-mudahan apa yang kita kasih bisa bermanfaat dan berkah bagi si penerima.
Dengan menerapkan ilmu boker, mungkin sedekah kita akan mencapai tingkat IKHLAS.
Kita selalu bisa belajar dari hal apa pun, termasuk dari hal yang menjijikan sekali pun. Mari kita terus belajar dari apa pun yang kita lihat, dengar, dan rasakan (bukan judul album) agar kita menjadi orang yang bijak. :)