Terima
kasih sedalam-dalamnya Engkau masih menitipkan pada diri ini usia hingga kami
bisa menghirup nikmatnya RamadhanMu.
Terima
kasih setinggi-tingginya Engkau masih meniupkan iman ke dalam qalbu ini
sehingga kami mampu melaksanakan perintahMu hingga penghujung Ramadhan.
Menit-menit
menjelang berakhirnya Ramadhan ini, baru kami merasakan sendu, atau perasaan
lain yang entah apa.
Sendu karena menyadari Ramadhan adalah hadiah yang begitu berharga dariMu tapi sedikit
sekali kami mensyukurinya, banyak kami menyia-nyiakannya.
Allah
Al Ghafur,
Karena
keyakinan kami bahwa kemurahanMu lebih luas dari apapun, maka kami mohon, terimalah
shoum kami, solat kami, tadarus kami, sedekah dan zakat kami.
Kami
sadar ibadah kami teramat jauh dari sempurna seperti para kekasihMu.
Baru
ini yang bisa kami berikan dalam menjalankan risalahMu “wamaa khallaqtul jinna
wal insa illaa liya’ buduun”.
Kuatkanlah
selalu iman dalam hati kami agar sepahit dan selicin apapun jalannya, kami masih menjaga konsistensi cinta dan laku sebagai 'abdi di hadapanMu.
Allah
Ar Rahman,
Pasca
Ramadhan ini justru waktu yang lebih berat bagi kami untuk berada di medan
perang melawan nafsu-nafsu dalam diri ini.
Tuntun
kami, Allah.. tuntun kami...
Jalan
di depan begitu gelap, tak sedikit pun kami tahu apa yang terjadi pada kami satu menit setelah ini dan seterusnya.
Sementara
Engkau memberi hidayah kepada orang-orang yang Kau kehendaki.
Jangan
biarkan telinga, mata, dan hati ini buta dalam menerima hidayahMu.
Tuntun
kami, Allah...