Berjalan cepat menuju kantor, tapping fingerprint ketika kantor masih sepi, lalu bergegas menuju meja kerjaku, begitulah aku menjemput jumat berkah pagi itu. Waktu menunjukkan sekitar pukul 06.45 WIB ketika sampai di kantor. Situs www.tiket.kereta-api.com aku buka. Pagi itu aku ingin mengetahui apakah masih ada kereta api dari Pasar Senen ke Purwokerto. Dan ternyata… masih ada sisa 1. Ya 1 kursi kelas ekonomi seharga Rp160.000,00. Aku langsung berlari menuju ke Stasiun Pasar Senen untuk meraih sisa tiket itu.
Jumat kala itu adalah akhir pekan yang cukup panjang. Namun akhir pekan itu tidak hanya panjang tetapi juga spesial. Spesial karena di rumah akan ada 2 acara penting. Pertama, kakakku nomor 2 akan dilamar. Ke dua, keluarga besar akan berkumpul di rumahku yang mana itu adalah momen langka.
Dalam keadaan berlari, aku selalu menguatkan pikiranku bahwa AKU PASTI DAPAT TIKET ITU. AKU PASTI DAPAT. Aku membayangkan menggenggam sisa 1 tiket itu dan membayangkan keadaan rumah. Ah Aku harus dapat. Di setiap deru langkahku tak henti-hentinya pula mulutku membaca “hasbunallah wani’mal wakil ni’mal maula wani’man nashir”. Aku tak tau apa arti doa itu. Tapi ak pernah mendengar seorang da’i mengajarkan doa itu kepada jama’ah haji jika mereka tersesat di Mekkah. “Mungkin doa itu biar kita cepat lepas dari kesulitan ya.. ” begitu pikiranku berafirmasi.
Sesampainya di stasiun, aku langsung mengambil slip pemesanan. Antrian sudah panjang. Meja pengisian slip sudah penuh. Ketika semua orang sibuk dengan penanya masing-masing untuk mengisi slip itu, aku baru sadar. “Ah aku lupa bawa ballpoint.” Mas-mas berperawakan tinggi yang kelihatan akan selesai mengisi slip aku hampiri, berharap dia segera memberikan penanya kepadaku. 1 menit berselang, dia masih sibuk menulis. “Nggak, nggak bisa begini. Aku harus beli ballpoint”. Aku berlari menuju swalayan terdekat. “Maaf mas, di sini penanya habis.” begitu kata kasir swalayan itu dengan senyum default-ya kepada semua pelanggan. Setelah keluar dari swalayan, aku bertemu bapak-bapak baik hati yang meminjamkanku penanya. Fyi, dia juga sedang mengisi sebuah slip. Slip pun selesai terisi. Aku lanjut berlari ke antrian loket pemesanan.
Jumat kala itu adalah akhir pekan yang cukup panjang. Namun akhir pekan itu tidak hanya panjang tetapi juga spesial. Spesial karena di rumah akan ada 2 acara penting. Pertama, kakakku nomor 2 akan dilamar. Ke dua, keluarga besar akan berkumpul di rumahku yang mana itu adalah momen langka.
Dalam keadaan berlari, aku selalu menguatkan pikiranku bahwa AKU PASTI DAPAT TIKET ITU. AKU PASTI DAPAT. Aku membayangkan menggenggam sisa 1 tiket itu dan membayangkan keadaan rumah. Ah Aku harus dapat. Di setiap deru langkahku tak henti-hentinya pula mulutku membaca “hasbunallah wani’mal wakil ni’mal maula wani’man nashir”. Aku tak tau apa arti doa itu. Tapi ak pernah mendengar seorang da’i mengajarkan doa itu kepada jama’ah haji jika mereka tersesat di Mekkah. “Mungkin doa itu biar kita cepat lepas dari kesulitan ya.. ” begitu pikiranku berafirmasi.
Sesampainya di stasiun, aku langsung mengambil slip pemesanan. Antrian sudah panjang. Meja pengisian slip sudah penuh. Ketika semua orang sibuk dengan penanya masing-masing untuk mengisi slip itu, aku baru sadar. “Ah aku lupa bawa ballpoint.” Mas-mas berperawakan tinggi yang kelihatan akan selesai mengisi slip aku hampiri, berharap dia segera memberikan penanya kepadaku. 1 menit berselang, dia masih sibuk menulis. “Nggak, nggak bisa begini. Aku harus beli ballpoint”. Aku berlari menuju swalayan terdekat. “Maaf mas, di sini penanya habis.” begitu kata kasir swalayan itu dengan senyum default-ya kepada semua pelanggan. Setelah keluar dari swalayan, aku bertemu bapak-bapak baik hati yang meminjamkanku penanya. Fyi, dia juga sedang mengisi sebuah slip. Slip pun selesai terisi. Aku lanjut berlari ke antrian loket pemesanan.
Sekitar 15 menit berselang, giliranku berhadapan dengan petugas tiket. “Mba, Bogowonto untuk hari Sabtu besok, 1 orang.” kataku sambil menyerahkan slip. Jari-jemari mbak-mbak petugas loket sibuk memainkan mouse, memastikan apakah masih ada tiket untuk hari itu. Dan dia menjawab kegelisahanku “1 Tiket Bogowonto untuk hari Sabtu, 12 Oktober 2013 dari Stasiun Pasar Senen ke Stasiun Purwokerto, ya Pak.. Ini tiketnya.. silahkan dicek terlebih dahulu..” Alhamdulillaaaaaah. aku dapat tiket itu.
Hari itu aku kembali membuktikan firman Allah, “Sesungguhnya Aku bersama dengan prasangka hambaKu..” . Beginilah ketika kita berpikir positiv. Semesta akan mendukung apa yang kita pikirkan. Peran doa juga tidak luput untuk MEMPERKUAT keyakinan kita akan harapan kita, dan MEMASRAHKAN hasil dari usaha keras kita hanya kepada-Nya. Doa bisa apa saja, yang penting batin kita selalu terhubung dengan Allah. Dan yang tidak kalah penting, KEEP YOUR PERSISTENCE. Halangan selalu ada, tetapi kita harus TERUS BERGERAK dan BERPIKIR apa cara yang terbaik untuk mendapatkan harapan atau impian kita. Coba saja kalau aku tetao menunggu pena dari orang lain, mungkin orang lain membeli tiket itu terlebih dahulu. Maka tepat sekali rumus 3P yang dituliskan oleh Muhammad Assad dalam Notes From Qatar, yakni POSTIVE, PERSISTENCE, and PRAY. Semoga kejadian yang kecil ini, bisa kita ambil hikmah besarnya untuk meraih harapan dan impian kita.
Ditulis pada hari Jum’at, 11 Oktober 2013.
Hari itu aku kembali membuktikan firman Allah, “Sesungguhnya Aku bersama dengan prasangka hambaKu..” . Beginilah ketika kita berpikir positiv. Semesta akan mendukung apa yang kita pikirkan. Peran doa juga tidak luput untuk MEMPERKUAT keyakinan kita akan harapan kita, dan MEMASRAHKAN hasil dari usaha keras kita hanya kepada-Nya. Doa bisa apa saja, yang penting batin kita selalu terhubung dengan Allah. Dan yang tidak kalah penting, KEEP YOUR PERSISTENCE. Halangan selalu ada, tetapi kita harus TERUS BERGERAK dan BERPIKIR apa cara yang terbaik untuk mendapatkan harapan atau impian kita. Coba saja kalau aku tetao menunggu pena dari orang lain, mungkin orang lain membeli tiket itu terlebih dahulu. Maka tepat sekali rumus 3P yang dituliskan oleh Muhammad Assad dalam Notes From Qatar, yakni POSTIVE, PERSISTENCE, and PRAY. Semoga kejadian yang kecil ini, bisa kita ambil hikmah besarnya untuk meraih harapan dan impian kita.
Ditulis pada hari Jum’at, 11 Oktober 2013.
0 komentar