Bulan Maret, seperti biasa, agenda bulanan, saya menghadiri Kenduri Cinta di Taman Ismail Marzuki. Sebuah jamaah, komunitas, lingkaran yang sarat ilmu, pencerahan, hiburan musik berkualitas, dan guyonan.
Dari Kenduri Cinta ini bulan Maret ini, saya ingin berbagi ilmu dari para narasumber melalui tulisan ini. Berbeda dengan reportase Kenduri Cinta sebelumnya yang berbahasa ringkas, tidak teratur (random) dan sepenggal-sepenggal, saya mencoba memposisikan diri di sini menjadi pembicara. Bukan merasa jagoan, atau pintar. Bukan, tetapi saya pikir maknanya akan lebih sampai dan mudah dipahami oleh teman-teman. Insya Allah.
Dari Kenduri Cinta ini bulan Maret ini, saya ingin berbagi ilmu dari para narasumber melalui tulisan ini. Berbeda dengan reportase Kenduri Cinta sebelumnya yang berbahasa ringkas, tidak teratur (random) dan sepenggal-sepenggal, saya mencoba memposisikan diri di sini menjadi pembicara. Bukan merasa jagoan, atau pintar. Bukan, tetapi saya pikir maknanya akan lebih sampai dan mudah dipahami oleh teman-teman. Insya Allah.
Cak Nun meminta 4 orang dari hadirin untuk ke panggung. 4 orang itu mewakili :
1. Golongan budayawan dan sosiolog
2. Golongan rohaniawan
3. Golongan pemikir murni (benar-benar karena logis, tanpa dipengaruhi doktrin norma maupun teori tertentu)
4. Rakyat biasa
Pertanyaan dilontarkan kepada 4 perwakilan golongan 1 dan 3, "Mas, siapa saja calon presiden kita, baik yang secara resmi sudah dideklarasikan maupun belum?"
Jawaban yang muncul meliputi Joko Widodo, Aburizal Bakrie, Surya Paloh, Anies Baswedan, dan Prabowo.
Lalu kepada perwakilan golongan rohaniawan, Cak Nun bertanya, "Ustadz, dari calon-calon yang disebutkan tadi, berapa fakta yang anda ketahui?" Ustadz menjawab "3 sampai 4." Cak Nun membahas jawaban tersebut kepada hadirin, "Oke Terima kasih, Pak Ustadz. Fakta di sini meliputi keturunannya, rekam jejaknya, kekayaannya, dsb dari setiap calon presiden. Nah kalo sudah begitu apakah kita masih yakin ada 3 butir fakta yang bisa kita peroleh? Mungkin maksimal 2. Atau bahkan cuma 1."
Kembali kepada golongan budayawan dan sosiolog Cak Nun bertanya lagi, "Mas, 1 atau 2 fakta dari calon presiden tersebut, dari mana anda memperolehnya?" Perwakilan tersebut menjawab, "Dari MEDIA." "Ada sumber lain?" "Tidak ada." "Menurutmu, apakah media di Indoneaia sekarang bisa dikategorikan sbg sumber informasi kelas 1? Kalau tidak kelas berapa?"
0 komentar